Hubungan Ilmu Kimia dengan Bidang Farmasi
Gambar : sainskimia.com
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan komposisi materi, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia ini disebut juga central science karena penerapannya yang sangat penting di antara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung dengan ilmu kimia. Salah satunya dalam bidang farmasi.
Nah jadi bagaimana ya hubungan farmasi dengan ilmu kimia itu sendiri?
Gambar : pgxmed.com
Dalam dunia farmasi, ilmu kimia dianggap sangat penting karena bidang ini banyak memanfaatkan senyawa-senyawa kimia. Semua bahan-bahan obat yang digunakan dalam bidang farmasi merupakan senyawa yang dapat mengalami reaksi kimia.
Nah yang berikut ini adalah 4 manfaat dari ilmu kimia dalam bidang farmasi yaitu :
Mengetahui Sifat Senyawa Obat
Obat-obatan yang digunakan dalam kedokteran maupun bahan-bahan pembuat obat termasuk dalam senyawa kimia yang terdiri dari unsur-unsur. Senyawa-senyawa tersebut memiliki sifat yang harus dipahami oleh seorang farmakolog atau apoteker. Sifat-sifat tersebut meliputi pH, kelarutan, sifat elektrolit maupun non elektrolit dan masih banyak lagi. Untuk mengetahui sifat-sifat tersebut diperlukan peranan kimia dalam bidang kefarmasian.
Menentukan Pelarut Senyawa Obat
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembuatan, penyimpanan maupun penggunaannya banyak senyawa obat yang harus dilarutkan dalam sebuah media cair. Baik itu air, etanol dan lain sebagainya. Misalnya untuk membuat sebuah obat batuk sirup untuk anak-anak, maka diperlukan pelarut yang tepat. Ilmu kimia akan menunjukkan pelarut apa yang paling sesuai dan pada konsentrasi berapa.
Menjelaskan Reaksi-Reaksi yang dialami Senyawa Obat
Dalam pembuatan maupun kerja obat dalam menyembuhkan sebuah penyakit, pasti akan terjadi reaksi. Ilmu kimia akan mampu menjelaskan reaksi-reaksi yang dialami oleh senyawa obat baik itu diluar maupun di dalam tubuh. Dengan apa saja senyawa tersebut dapat bereaksi, kondisi reaksi serta hasil reaksi dapat dijelaskan dengan detail. Efek samping obat juga dapat diketahui dengan bantuan ilmu kimia.
Merencanakan Sintesis atau Pembuatan Obat
Bidang farmasi berperan besar dalam pembuatan berbagai obat. Saat pembuatan obat, dilakukan sintesis yang melibatkan bahan dan reaksi kimia. Dengan adanya ilmu kimia, maka pembuatan atau sintesis obat tersebut dapat dilakukan dengan benar dan efisien. Diantaranya dengan menentukan pH, suhu dan kondisi lainnya yang mempengaruhi proses pembuatan obat.
Ilmu Kimia dan cabang-cabangnya memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang farmasi, kimia memiliki peran dalam:
Membuat Obat-Obatan
Obat-obatan dibuat dengan menganalisa dampak reaksi suatu senyawa obat terhadap tubuh manusia. Dalam menyusun suatu formula obat, dilakukan berbagai uji kimia untuk menguji keefektifan obat dan mengantisipasi dampak negatif atau kontra indikasi obat.
Obat dapat dibuat dari senyawa anorganik atau dengan sintesis senyawa kimia yang terdapat pada makhluk hidup, seperti dalam pembuatan obat herbal.
Membuat Disinfektan
Dalam farmasi, peralatan kedokteran dan alat untuk mengantarkan obat ke tubuh seperti infus dan suntik harus steril. Ini untuk mencegah infeksi oleh mikroorganisme dan mencegah penyebaran penyakit menular. Karena itu disinfektan sangat penting untuk mensterilkan peralatan ini.
Membuat Peralatan Farmasi
Peralatan farmasi seperti tabung reaksi, pipet, selang dan sebagainya dibuat dengan reaksi kimia. Peralatan ini umumnya dibuat dari bahan sintetik seperti polimer.
Menganalisa Hasil Pemeriksaan Pasien
Pasien yang akan menerima obat sebelumnya biasanya melakukan pemeriksaan. Ahli farmasi perlu melakukan pengecekan kondisi tubuh pasien secara teliti agar obat yang diberikan tepat. Contohnya adalah kadar gula dalam darah, kandungan urin, kondisi tulang dan sebagainya
Sumber :
Kurniawati, D. (2021). Ensiklopedia Kimia. Multi Kreasi Satudelapan.
√ Hubungan Ilmu Kimia dalam Bidang Farmasi Yang Patut Diketahui (jagoanilmu.net)
Komentar
Posting Komentar